Ambang Batas-文本歌词

Ambang Batas-文本歌词

发行日期:

Saat mentari mulai meredup sinarnya,

Langkahku lemah, hidup kian terasa fana.

Namun di ujung harapan yang hampir pudar,

Kau datang membawa cahaya yang tak pudar.

Waktuku singkat, namun hatiku penuh,

Setiap detik bersamamu terasa utuh.

Seakan takdir memintaku percaya,

Bahwa cinta sejati tak kenal usia.

Bersamamu, gelap jadi terang,

Hatiku hangat walau waktu tak panjang.

Cinta ini tak butuh alasan,

Hanya rasa yang melampaui batas ruang.

Di batas waktu, kau beri arti,

Di ambang akhir, kau peluk hati.

Cinta ini lahir di tengah luka,

Menyembuhkan jiwa yang hampir sirna.

Meski langit memanggilku kembali,

Rasa ini abadi, takkan terganti.

Cinta di ujung waktu mengajarkan,

Bahwa indahnya hidup takkan terlupakan.

Langit malam jadi saksi kita berdua,

Tertawa meski air mata sulit reda.

Tak perlu kata untuk saling memahami,

Hati kita berbicara dalam harmoni.

Aku tahu waktu ini takkan lama,

Namun cintamu beri alasan untuk berjuang.

Mengukir cerita di ruang yang sempit,

Menjadi kenangan yang takkan pernah surut.

Bersamamu, gelap jadi terang,

Hatiku hangat walau waktu tak panjang.

Cinta ini tak butuh alasan,

Hanya rasa yang melampaui batas ruang.

Di batas waktu, kau beri arti,

Di ambang akhir, kau peluk hati.

Cinta ini lahir di tengah luka,

Menyembuhkan jiwa yang hampir sirna.

Meski langit memanggilku kembali,

Rasa ini abadi, takkan terganti.

Cinta di ujung waktu mengajarkan,

Bahwa indahnya hidup takkan terlupakan.

Aku tak takut pada akhir yang mendekat,

Karena di matamu, aku temukan tempat.

Mungkin raga pergi, tapi cinta takkan hilang,

Kau jadi lagu di tiap hembusan angin malam.

Di batas waktu, kau beri arti,

Di ambang akhir, kau peluk hati.

Cinta ini lahir di tengah luka,

Menyembuhkan jiwa yang hampir sirna.

Meski langit memanggilku kembali,

Rasa ini abadi, takkan terganti.

Cinta di ujung waktu mengajarkan,

Bahwa indahnya hidup takkan terlupakan.

Di batas waktu, kau beri arti,

Di ambang akhir, kau peluk hati.

Cinta ini lahir di tengah luka,

Menyembuhkan jiwa yang hampir sirna.

Meski langit memanggilku kembali,

Rasa ini abadi, takkan terganti.

Cinta di ujung waktu mengajarkan,

Bahwa indahnya hidup takkan terlupakan.