Gaji tiap bulan dipotong pajak,

THR pun juga kena pajak,

Dapat bonus, eh, kena pajak juga,

Beli barang mahal, pajaknya ada.

Rumah kena pajak bumi bangunan,

Motor tiap tahun bayar pajakan,

Mobil juga sama, tiada bedanya,

Belanja di super market, pajaknya nyata.

Pajak di sana, pajak di sini,

Hidup terasa berat, tiada tepi,

Yang kaya dapat pengampunan lagi,

Kita rakyat kecil, harus sabar hati.

Makan di restoran kena pajak pula,

Barang luar negeri bayar bea cukai saja,

Bunga tabungan pun tak luput pajaknya,

Surat meterai bayar ke negara.

Resign kerja bikin surat pernyataan,

Materai naik harganya makin menyakitkan,

Ditilang pun bayar ke negara tujuan,

Bikin SKCK juga bayar ke instansi kepercayaan.

Pajak di sana, pajak di sini,

Hidup terasa berat, tiada tepi,

Yang kaya dapat pengampunan lagi,

Kita rakyat kecil, harus sabar hati.

Beli tanah, rumah, semua kena pajak,

Bayar listrik dan pulsa kena cukai berat,

Masuk tempat wisata pun ada retribusi,

Stress ngerokok, cukainya tinggi sekali.

Mabuk pun tambah beban cukainya,

Mati dikubur, masih ada pajaknya,

Hidup penuh kewajiban tiada akhir,

Namun kita tetap berusaha tegar berdiri.

Pajak di sana, pajak di sini,

Hidup terasa berat, tiada tepi,

Yang kaya dapat pengampunan lagi,

Tapi kita rakyat, tetap tabah hati.

Pajak di sana, pajak di sini,

Hidup terasa berat, tiada tepi,

Yang kaya dapat pengampunan lagi,

Tapi kita rakyat, tetap tabah hati.