Menarik pajak—tanpa timbal balik,
Untuk rakyat miskin, itu kejahatan klasik!
Layanan nol, janji cuma retorika,
Kerja setengah mati, duit jatuh ke siapa?
Tiap pagi ku bangun, lihat angka makin tinggi,
Harga naik cepat, mimpi kami pun merugi.
Pajak besar? Kalian belum becus, bro!
Jangan minta bayar kalau kerja masih nol!
Kami kerja, kami bayar, tapi kalian tak sadar!
Rakyat bukan sapi perah—ini suara kami BERKABAR!
Kami tolak PPN 12 persen!
Pajak naik, kami dicekik habis-habisan!
Keringat kami, darah kami, jadi santapan,
Rakyat bersuara—ini bukan permainan!
TOLAK! TOLAK! KAMI LAWAN SEKARANG
P-A-J-A-K! APA HASILNYA BUAT KAMI!?
Lihat di kantor mewah, siapa yang nyaman?
Di jalanan? Rakyat kecil nangis kelelahan!
PPN besar, lo bilang “untuk negara,”
Tapi pelayanan? Hancur! Gue nggak mau dengar!
Kerja keras bagai budak, harapan makin tipis,
Sekolah, rumah, impian jadi makin miris.
Lo duduk senang di singgasana palsu,
Rakyat berteriak—ini bukan lagu kalbu!
PPN! NO DULU! PPN! NO DULU!
Kami tolak PPN 12 persen!
Pajak naik, kami dicekik habis-habisan!
Keringat kami, darah kami, jadi santapan,
Rakyat bersuara—ini bukan permainan!
Lo minta lebih, tapi kami makin miskin,
Di atas kertas kau menang, kami makin terasing.
R-A-K-Y-A-T B-A-N-G-K-I-T! LAWAN KEBIJAKAN LICIK!
Kami tolak PPN 12 persen!
Pajak naik, kami dicekik habis-habisan!
Keringat kami, darah kami, jadi santapan,
Rakyat bersuara—ini bukan permainan!